Ada seribu cara yang bisa kita lakukan untuk menambah ilmu pengetahuan, mempelajarinya dari buku pengetahuan atau melihat sendiri secara langsung. Sebagai salah satu kota istimewa dan kota budaya di Indonesia, Jogja sering jadi tempat tujuan wisata budaya.

Pelajar sekolah, anak kuliah bahkan gathering perusahaan diutus ke Jogja untuk mendalami kesenian, kebudayaan dan sejarah dari kota gudeg tersebut. Karena selain pernah menjadi ibukota negara, Jogja juga menyimpan bukti dan nilai sejarah dari zaman kerajaan Buddha, hindu dan Islam.

Rekomendasi 7 wisata budaya di Jogja yang penuh makna sejarah

Menyingkap satu demi satu halaman dalam buku sejarah dan kebudayaan amat membosankan. Agar proses pembelajaran lebih mudah, cari tahu tentang sejarah dan kebudayaan Jogja dengan mengunjungi beberapa tempat wisata berikut ini:

1. Kraton Yogyakarta

Bukan cuma Korea, Jepang dan Inggris saja yang punya hierarki kerajaan di negaranya. Indonesia juga memiliki kesultanan yang dipimpin oleh seorang raja. Di Kota Jogja, ada satu istana resmi megah yang dikenal sebagai Kraton Yogyakarta Hadiningrat. Sampai sekarang Kraton Yogyakarta Hadiningrat masih berfungsi sebagai tempat kediaman sultan.

Dari luas keseluruhan bangunan kraton tersebut, sebagian besar lahannya diubah menjadi museum. Di bagian dalam museum terdapat banyak benda pusaka terutama benda pemberian istimewa dari raja Eropa.

Kraton Yogyakarta Hadiningrat mengadopsi gaya arsitektur Jawa dengan paviliun super luas dan balairung mewah. Anda yang melakukan wisata sejarah dan budaya, masukkan tempat ini ke daftar kunjungan. Karena masih digunakan oleh kesultanan, Kraton Yogyakarta masih berada dalam kondisi terawat dan terjaga. Ada beberapa orang atau abdi dalem yang sengaja ditunjuk untuk menjaga dan membersihkan Kraton Yogyakarta secara teratur.

2. Monumen Jogja Kembali

Sejarah kemerdekaan RI bisa diungkap dari berbagai sisi, salah satunya dari peristiwa-peristiwa yang terjadi di Jogjakarta. Museum Monumen Jogja Kembali merupakan bukti kuatnya pengorbanan dan perjuangan bangsa Indonesia untuk mencapai kemerdekaannya. Alasan inilah yang membuat tempat ini dijadikan sebagai lokasi wajib tujuan darmawisata pelajar dan mahasiswa sejarah.

Monumen Jogja Kembali memiliki gaya arsitektur yang cukup unik dengan bentuk kerucut. Totalnya terdapat 3 lantai yang juga dilengkapi perpustakaan. Tepat di lantai 2 Museum Monumen Jogja Kembali setidaknya ada 10 diorama yang akan memberikan gambaran singkat perjuangan para pemuda Indonesia dalam memperjuangkan kemerdekaan RI.

Di lantai dasarnya terdapat perpustakaan, auditorium juga museum. Di dalam museum, dipajang replika, heraldika, dokumen, foto serta realia. Ada juga beberapa benda klasik peninggalan zaman dahulu seperti mesin ketik tempo dulu dan sejumlah senjata.

3.Museum Ullen Sentalu

Sebelum menyingkap sejarah dari museum ini, ketahui lebih dahulu bila nama museum ini diambil dari Ulating blencong sejatine tataraning lumaku. Yang dipercaya masyarakat Jawa melambangkan petunjuk untuk meniti kehidupan.

Sama seperti museum sebelumnya, Museum Ullen Sentalu hadir dengan riwayat sejarah yang tidak biasa. Konon museum ini menjadi saksi bisu dari pecahnya kekuasaan Kerajaan Mataram hingga dibagi menjadi Kesultanan Yogyakarta, Kasunan Surakarta, Kadipaten Pakualaman serta Praja Mangkunegaran.

Memasuki bagian dalam museum, pengunjung akan melihat penampakan dari lukisan dan potret para bangsawan. Ada pula gamelan, kain batik khas Jogja dan Solo bahkan arca bercorak Hindu. Museum Ullen Sentalu tidak akan pernah hadir di kota Jogjakarta bila keluarga Haryono tidak menggagas pembangunan museum ini. Keluarga Haryono merupakan keluarga pembatik yang masih memiliki silsilah keturunan bangsawan.

4. Museum Sonobudoyo

Ciri khas dari bangunan Jogja menggunakan arsitektur klasik Jawa termasuk Museum Sonobudoyo yang masih mempertahankan bangunan aslinya. Museum ini menjadi tempat penyimpanan barang-barang koleksi sejarah dan budaya Jawa.

Banyaknya koleksi yang bisa ditemukan di tempat ini menjadikan Museum Sonobudoyo disebut-sebut sebagai museum terlengkap kedua setelah Museum Nasional RI. Mengunjungi museum ini akan menambah pengetahuan Anda termasuk tentang koleksi peninggalan sejarah. Karena tidak banyak orang yang masih menyimpan barang peninggalan bersejarah di rumahnya.

Barang koleksi di Museum Sonobudoyo di antaranya adalah patung perunggu yang ada sejak abad ke-8 dan keramik yang ditemukan di peradaban Neolitik. Untuk koleksi lainnya, tersimpan dengan apik wayang kulit topeng bahkan keris Jawa.

5. Masjid Gedhe Kauman

Puas bersenang-senang di beberapa museum sejarah dan budaya Jogja, perjalanan traveling bisa dilanjutkan dengan mengunjungi masjid raya Kesultanan Yogyakarta ini. Masjid megah yang berada di kompleks Alun-Alun utara ini dibangun pada masa pemerintahan Sri Sultan Hamengku Buwono I. Dikenal sebagai masjid tertua. Yang hingga kini masih dipelihara dan dirawat dengan baik oleh pengelola.

Masjid Gedhe Kauman memiliki posisi tersendiri bagi Kraton Yogyakarta. Bukan hanya sebagai tempat peribadatan orang muslim namun sebagai simbol filosofi Jawa terutama bila dipandang dari sisi arsitekturnya. Bagian atapnya sengaja disusun tiga tingkat dengan mengaplikasikan desain tradisional khas Jawa. Buah waluh sengaja ditanam masyarakat di pagar masjid dengan tujuan agar selalu ingat pada Wallahi.

Mayoritas pengunjung Masjid Gedhe Kauman adalah pengunjung Kraton Yogyakarta. Tempat peribadatan ini tempatnya masih satu kompleks dari kraton. Pengunjung yang penasaran tentang Masjid Gedhe Kauman akan pergi ke sana untuk melihat secara langsung penampilan dan gaya arsitektur dari masjid tersebut.

6. Benteng Vredeburg

Pada awalnya, pembangunan Benteng Vredeburg benar-benar dimanfaatkan sebagai benteng pada zaman penjajahan di Indonesia. Tapi sekarang, Benteng Vredeburg telah berubah fungsi menjadi sebuah museum sejarah dan budaya bangsa.

Benteng Vredeburg pertama kali dibangun pada masa penjajahan Belanda dan berfungsi sebagai pusat pertahanan dan pemerintahan residen Belanda. Karena di masa itu, rakyat Jogjakarta sudah mulai melakukan perlawanan pada pemerintahan penjajahan Hindia-Belanda. Tahun 1811, Inggris ganti yang berkuasa di NKRI dan mengambil alih benteng ini dengan pimpinan Raffles. Perpindahan kekuasaan dari Belanda ke Inggris tidak terjadi cukup lama berselang tahun 1816, Belanda kembali mengambil kekuasaan di Indonesia.

Di masa penjajahan Jepang, Benteng Vredeburg dialih fungsikan sebagai tempat penahanan tawanan baik dari pribumi maupun orang Belanda. Benteng juga dimanfaatkan sebagai tempat penyimpanan senjata yang diangkut dari Semarang.

Panjangnya sejarah yang tersimpan di benteng ini membuat Benteng Vredeburg menjadi tempat yang tepat untuk menyimpan barang-barang peninggalan sejarah. Setidaknya, ada dokumen Soetomo, mesin ketik Surjopranoto dan Minirama Kongres dari Boedi Oetomo. Tidak heran jika Benteng Vredeburg masih tetap ramai setiap harinya. Mayoritas pengunjung tempat ini adalah penyuka sejarah atau peserta tur dari berbagai daerah di Jogja maupun di luar kota. Semuanya menyukai tampilan arsitektur dan koleksi yang ada di benteng ini.

7. Museum Affandi

Lebih menyukai seni daripada sejarah? Museum Affandi bisa menjadi tempat kunjungan utama selama liburan singkat di Jogja. Museum Affandi merupakan tempat penyimpanan koleksi lukisan karya dari sang maestro.

Selain menyimpan karya lukis Affandi, museum ini juga menjadi tempat penyimpanan barang-barang koleksi pribadi Affandi. Pengunjung bisa menemukan sepeda onthel, mobil dan berbagai koleksi lainnya.

Menariknya, Museum Affandi memiliki 4 galeri lengkap dengan dua studio, tempat pembelian tiket sekaligus kediaman Affandi dan keluarganya. Sementara untuk gaya arsitekturnya, museum ini memiliki desain yang sangat unik dengan bentuk pelepah pisang yang sengaja menghiasi bagian atapnya.

Daftar lukisan karya Affandi yang bisa ditemukan di Museum Affandi mencapai 300 lukisan. Ada beberapa karya lukis dari maestro lukis lainnya seperti karya Popo Iskandar, Barli, Basuki Abdullah, Muchtar Apin dan lainnya.

Anda yang punya hobi melukis atau memang sangat mengagumi karya-karya dari Affandi, wajib untuk mengunjungi museum ini. Selain bisa melihat karya seni lukis Affandi dari dekat, Anda juga bisa merasakan jiwa dan aspirasi Affandi secara personal. Mengapa demikian? karena museum tersebut juga merupakan rumah pribadi dari Affandi. Ada banyak benda unik peninggalan Affandi yang bisa Anda lihat dan teliti lebih dekat.

Itulah gambaran sederhana dari tujuh tempat wisata budaya dan sejarah yang bisa Anda telusuri di Jogja. Mengunjungi tempat-tempat tersebut bisa dilakukan bersamaan dalam satu hari penuh karena lokasinya cukup berdekatan.

Sebagai generasi muda Indonesia, kita wajib mengetahui latar sejarah kemerdekaan RI termasuk ragam sejarah yang terjadi di Jogja. Berlibur ke Jogja sebaiknya tidak hanya diisi dengan acara bersenang-senang saja tapi juga diisi dengan melakukan kegiatan yang bermanfaat dan mengedukasi.

Comments

  1. Septi Eka Handini
    23/01/2020 5:04
    Reply

    Ullen Sentalu keren banget, selain menambah wawasan, mulai dr start guidenya menjelaskan, langsung kayak kita terbawa gitu ke masa kerajaan dulu. Bener2 keren. Dan kita jg disediakan minuman putri keraton loh, katanya sih biar awet muda. Hehehe