Suatu hal yang lazim ketika malam menjemput suasana perlahan berubah sunyi. Orang-orang yang sibuk beraktivitas memilih beristirahat di dalam rumah. Tempat-tempat persinggahan wisata pun mulai mengakhiri jam operasionalnya.

Namun, suasana sebaliknya akan mudah kita temukan di Yogya. Ketika senja berakhir, keindahan Yogya tak lantas beringsut. Justru saat gelaplah Yogya semakin bersinar. Tak ada kata sunyi mengiringi hingga jelang dini hari. Bahkan beberapa tempat wisata terlihat lebih ramai dan samarak ketimbang pada waktu siang.

Supaya liburanmu semakin mengasyikkan, begini cara tepat menikmati Yogya di malam hari:

Nongkrong di Bukit Bintang

Foto Oleh: IG @ayodolan

Bukit Bintang merupakan bukit tersohor di Yogya, sebagaimana Bukit Moko di Bandung dan Bukit Gombel di Semarang. Lokasinya berada di Kecamatan Pathuk, Kabupaten Gunung Kidul, DIY. Dapat diakses dengan mudah dari pusat kota Yogyakarta menuju kawasang Ring Road dan Wonosari.

Menjelang matahari terbenam, kawasan ini mulai terlihat ramai. Dan, semakin malam semakin dipadati pengunjung. Apalagi jika cuaca cerah. Ada yang datang untuk sejenak melepas penat, ada yang memang ingin menghabiskan malam, ada pula yang bertujuan berburu kuliner.

Siapapun pasti setuju bahwa di sini spot yang paling asyik untuk memandang cityscape Yogyakarta dari ketinggian. Sebuah beton panjang dapat diduduki agar pengunjung bisa lebih santai menyaksikan gemerlap lampu-lampu dari berbagai penjuru kota yang membuat Yogya tampak begitu mewah. Belum lagi jika cuaca cerah, di kaki langit ini kita dapat memandang taburan bintang berkelap-kelip di langit luas. Sungguh pemandangan spektakuler yang bisa ditebus tanpa pengorbanan besar!

Tampaknya masyarakat sangat setempat pandai membaca peluang. Setelah berangin-angin di alam bebas, pasti perut jadi mudah lapar. Pun tak asyik bersantai tanpa ditemani kudapan dan secangkir minuman hangat. Maka dari itu, di sepanjang kawasan Bukit Bintang tersedia tempat-tempat makan dengan menu bervariasi. Tinggal disesuaikan sendiri dengan selera masing-masing. Ya pasti meski termasuk tempat wisata, harga jajanan di sini tak membuat kantong jebol. Bukan hanya itu, di sini pun tak sulit mencari penginapan. Jadi akan lebih memudahkan wsiatawan luar yang ingin menginap.

Objek wisata Bukit Bintang sama sekali tak membebani tiket masuk pada seluruh pengunjung alias gratis. Silakan datang sepuasnya, baik pada siang ataupun malam hari. Walau nyaris selalu ramai, ketertiban di sekitar kawasan ini tetap terjaga. Bahkan, tersedia lahan parkir khusus agar kendaraan pengunjung tidak diparkir sembarang tempat.

Berwisata di Hutan Pinus Pengger

Foto Oleh: IG @jogjakartaid

Pada umumnya hutan memberi kesan menakutkan. Apalagi di malam hari. Namun Hutan Pinus Pangger yang berada di Desa terong, Dlingo, Kabupaten Bantul justru menawarkan kesan yang berbeda. Sebab, sekalipun disebut hutan, namun sebetulnya tempat ini sekaligus ditujukan sebagai objek wisata. Jadi segala sesuatunya memang dirancang semenarik mungkin.

Walau barisan hutan pinusnya cukup rapat, namun sama sekali tak menimbulkan kesan menakutkan. Hal tersebut tak terlepas dari campur tangan dari pihak pengelola. Hutan yang semula alami, “didandani” dengan penambahan ornamen-ornamen buatan agar terlihat lebih menawan. Semisal ada gardu jembatan kayu yang melintang di antara pucuk-pucuk pepohonan pinus, gardu pandang berbentuk tangan raksasa, piramida yang terbuat dari susunan kayu-kayu kecil, dan lain sebagainya. Ornamen-ornamen buatan itu bukan hanya mampu menambah pesona tempat ini tapi juga sukses menarik perhatian wisatawan. Tak heran jika hampir setiap waktu wisatawan berbondong-bondong datang ke sini.

Objek Wisata Hutan Pinus Pengger beroperasi 24 jam penuh. Di waktu malam, hutan ini tampak semakin cantik oleh gemerlap lampu. Dari atas gardu pandang, kita bisa melihat hamparan Yogyakarta terang benderang bagai barisan ribuan lilin. Pun dari atas ketinggian itu pula, kita bisa menikmati semilir angin malam yang begitu sejuk dan menghirup aroma getah pinus yang sangat khas. Apabila hari cerah, bisa sekalian memandang bentangan langit hitam bertabur kejora. Akan tetapi, dibutuhkan kehati-hatian saat berjalan menyusuri hutan. Sebab kelembapan tanah di sini cukup tinggi karena sulit ditembus matahari di waktu siang.

Bagi pengunjung luar yang ingin menginap dapat menyewa penginapan yang cukup banyak tersebar di kawasan objek wisata ini. Sebaiknya, lakukan reservasi jauh-jauh hari agar kebagian kamar. Terutama di musim liburan.

Mencicipi Kuliner Gudeg dan Bakmi Jawa yang Hanya Buka Malam Hari

Foto Oleh: IG @jogjaku

Rasa lapar bisa melanda kapan saja tanpa mengenal waktu. Bahkan di tengah malam buta sekalipun. Namun, semua itu bukan masalah berarti jika kamu sedang berada di Yogya. Beragam kuliner malam yang tersedia dapat menuntaskan rasa lapar itu sebelum pagi datang.

Dari sekian banyak jenis kuliner malam, gudeg dan bakmi Jawa yang terfavorit. Khusus untuk gudeg, cobalah mencicipi Gudeg Bromo yang kelezatannya terkenal se-antero Yogyakarta. Lokasinya berada di Jalan Gejayan, tak jauh dari Gang Bromo. Buka dari pukul 11 malam hingga 5 subuh. Tempatnya hanya berupa warung tenda sederhana namun pembelinya tak putus-putus. Bahkan, jika tidak kebagian kursi, pembeli yang makan di tempat terpaksa duduk lesehan beralas tikar di sepanjang emperan toko.

Selain gudeg, bakmi jawa pun tak kalah dicari. Salah satu warung bakmi Jawa yang buka malam hari adalah Bakmi Shibitsu. Lokasinya berada di Jalan Bantul No 106. Buka setiap hari dari pukul 8 malam hingga menjelang subuh.

Dari namanya yang unik terkesan bahwa ini adalah kuliner khas Jepang. Nyatanya bakmi ini diracik oleh orang Jawa tulen dengan bumbu-bumbu lokal. Nama Shibitsu itu sendiri lahir karena penyebutan “si bisu” untuk penjualnya yang memang penyandang tunarungu.

Berwisata di Alun-alun Kidul yang Terkenal dengan Gemerlap

Foto Oleh: IG @visual2diary

Tak lengkap rasanya berlibur ke Yogya tanpa menyempatkan diri singgah di Alun-alun Kidul pada malam hari. Kita dapat menjumpainya di sebelah selatan keraton Yogyakarta. Tempat ini menjadi salah satu magnet Yogyakarta yang berhasil menarik perhatian wisatawan. Pengunjungnya nyaris tak pernah sepi setiap hari.

Di siang hari tempat ini mungkin tampak biasa-biasa saja. Namun, begitu malam menyapa suasananya berubah 1800 derajat. Beragam bentuk lampu menyala menerangi alun-alun. Bahkan sepeda juga odong-odong yang dapat disewa oleh pengunjung pun dipenuhi lampu. Sehingga tempat ini menjadi sangat gemerlap.Di sepanjang alun-alun, aneka macam jajanan tersedia. Mulai dari wedang ronde, roti bakar, pecal, bakso bakar, es goreng, bakmi, sate telur, sego kucing, dan sebagainya.

Nah, ada permainan seru yang harus dicoba ketika berada di sini. Yakni, menyeberangi satu pohon beringin ke pohon beringin lainnya yang berhadapan, lalu mengelilinginya. Konon, hanya orang-orang yang berhati bersihlah yang berhasil melakukannya. Tampaknya sederhana. Namun ketika dipraktikkan ternyata tidak semudah yang dibayangkan. Buktinya, banyak yang nyasar kemana-mana. Berani coba?

Itulah cara-cara menikmati keunikan Yogya di malam hari. Kota yang “hidup” dan sulit terlupa. Sekali berkunjung, dijamin kesan yang terpatri di benakmu membuat kamu ingin datang kembali.

Comments