Khusus di Jawa Tengah, salah satu objek wisata alam yang melekat dalam ingatan kita adalah dataran tinggi Dieng atau Dieng Plateu. Lokasinya berada dalam ranah Kabupaten Wonosobo dan Banjarnegara. Di atas bentangan alam yang sangat luas ini, beragam objek wisata dapat kita temukan. Setidaknya ada 37 ojek wisata tersebar di Dieng dan nyaris semuanya mendunia.

Di samping pesona alam Dieng yang aduhai, kebudayaan yang terbentuk dari adat atau kebiasaan-kebiasaan masyarakat setempat turut menarik perhatian wisatawan lokal dan mancanegara. Oleh karena itu, menjejak ke sini sangatlah tak rugi. Berikut sederet aktivitas seru yang bisa kita temukan dan lakukan di Dieng.

  1. Dieng Culture Festival

Dieng Culture Festival merupakan event nasional terbesar yang diselenggarakan setiap tahun di Dieng Plateu. Pada dasarnya, kegiatan ini ditujukan untuk melestarikan budaya yang berlaku pada kehidupan masyarakat setempat. Namun karena unik, kegiatan tahunan ini jadi punya nilai “jual”. Buktinya, mampu mendatangkan wisatawan dari berbagai penjuru sehingga membantu meningkatkan taraf ekonomi penduduk lokal khususnya.

Dalam rangkaian acara Ding Culture Festival, beragam pergelaran budaya disuguhkan seperti tarian lengger (tarian tradisional khas setempat yang sering ditampilkan pada acara-acara besar), pertunjukan wayang kulit, wisata kuliner Dieng, Jalan santai, pameran kerajinan tangan penduduk lokal, kirab budaya, pesta lampion dan kembang api, pemutaran film, hingga konser musik jazz bertajuk “Jazz di atas Awan” yang mengambil tempat di Komplek Candi Arjuna. Acara puncaknya berupa ruwatan anak-anak rambut gimbal. Acara puncak inilah yang paling unik dan ditunggu-tunggu. Sebab kita tidak bisa menemukannya di tempat lain selain di Dieng Plateu.

Untuk tahun 2018, jadwal pelaksanaan Dieng Culture Festival ke-9 akan diselenggarakan pada tanggal 3, 4, 5 Agustus 2018. Bagi Anda yang penasaran dan ingin nonton langsung, bolehlah menyiapkan waktu kosong di tanggal-tanggal tersebut untuk berangkat ke Dieng Plateu.

  1. Tradisi Potong Rambut Anak Gimbal

Sekilas sudah disebutkan bahwa dalam Dieng Culture Festival ada suatu budaya khas Dieng yang ditampilkan dalam puncak acara, yakni ruwatan untuk anak-anak berambut gimbal. Kita yang belum pernah mengikuti acara tersebut secara langsung mungkin akan bertanya-tanya mengapa anak-anak yang berambut gimbal harus diruwat segala?

Perlu diketahui, sebagian besar masyarakat lokal Dieng masih memegang tradisi lama dan mempercayai hal-hal supranatural. Di kalangan mereka, anak-anak berambut gimbal “diistimewakan”. Sebab, mereka berpatokan pada sejarah leluhur yang menyebutkan bahwa dahulu kala ada sepasang suami istri yang diberi wahyu dari Ratu Pantai Selatan. Pasangan ini ditunjuk Kanjeng Ratu untuk memimpin Dieng dan mensejahterakan masyarakatnya. Apabila cita-cita luhur itu tercapai, maka akan ditandai dengan kelahiran anak berambut gimbal. Semakin banyak anak yang lahir dengan rambut gimbal, maka semakin baiklah kesejahteraan masyarakat Dieng.

Namun, ada sikap buruk yang melekat pada anak-anak “istimewa” tersebut. Mereka cenderung mudah emosi dan tidak terkendali. Sikap buruk itu bisa berkurang apabila mereka diruwat dan rambutnya dipotong dengan didahului melakukan ritual-ritual khusus seperti berdoa bersama di Candi Bima, Telaga Warna, Sendang Maerokoco, Kawah Sikidang, dan beberapa titik keramat lainnya, serta kirab yang didampingi para sesepuh.

Acara unik dan berwawasan budaya seperti ini pastinya tidak akan bisa kita jumpai di tempat lain.

  1. Mencoba Telur Rebus di Kawah Sikidang

Kawah Sikidang Dieng

Kawah Sikidang

Semua orang pasti pernah makan telur rebus. Namun, mencoba telur rebus yang direbus di dalam kawah tentu bukan suatu yang umum. Pengalaman unik nan mengasyikkan seperti itu akan sayang sekali dilewatkan begitu saja ketika kita sedang berada di Dieng.

Ada beberapa kawah yang masih berstatus aktif tersebar di dataran Dieng. Satu diantaranya adalah Kawah Sikidang. Kawah ini terletak di dataran rendah Dieng. Jadi lebih mudah dijangkau oleh pengunjung tanpa harus mendaki.

Karena kawah ini masih aktif, kita bisa melihat dengan jelas bagaimana lumpur panas yang sarat mineral itu menggelegak-gelegak di dalamnya. Selain menjadi pemandangan yang menakjubkan, kawah Sikidang ini dimanfaatkan oleh penduduk sekitar untuk merebus telur dan menjajakannya pada pengunjung.

Bagaimana caranya?

Sebuah telur dimasukkan ke dalam plastik lalu diikat pada suatu alat yang menyerupai joran (pancing). Telur kemudian diturunkan ke dalam kawah yang panasnya mencapai 80 derajat. Hanya sekitar 5-7 menit saja telur pun matang dan dapat dinikmati. Dari segi rasa memang tak ada beda dari telur rebus biasa. Namun konon khasiatnya jadi 2x lipat lebih besar. Silakan buktikan sendiri!

  1. Makan Mie Ongklok

Masih seputar kuliner, jangan lupa manjakan lidah dan perut Anda dengan semangkuk mie ongklok yang lezat saat berkunjung ke Dieng. Bahkan, kelezatan mie ini sudah tersebar luas di kalangan wisatawan Asia, Amerika, dan Eropa. Amazing, bukan?

Mie ongklok dihidangkan dengan kuah kental yang memiliki citarasa manis-gurih. Campurannya terdiri dari kol, daun kucai, potongan tahu goreng, tempe mendoan, serta beberapa tusuk sate daging sapi. Cocok sekali untuk menghangatkan tubuh yang kedinginan karena suhu pegunungan rendah.

  1. Menyaksikan Golden Sunrise Sikunir

Paket Wisata Dieng

Sunrise Puncak Sikunir

Tak lengkap rasanya berwisata ke Dieng Plateu tanpa menyaksikan golden sunrise dari bukit Sikunir. Aktivitas ini yang paling dinanti-nantikan sunrise hunter lokal dan mancanegara. Bukit Sikunir sendiri berada di antara gunung-gunung besar di Jawa Tengah seperti Gunung Merapi, Gunung Unggaran, Gunung Merbabu, dan Gunung Praw.

Pesona alam yang disuguhkan mampu menebus seluruh rasa lelah ketika mendaki tempat ini. Dari atas ketinggian Sikunir, kita dapat menyaksikan detik-detik merekahnya matahari pagi. Sungguh pengalaman berkesan yang mungkin tidak bisa kita temukan di tempat lain.

  1. Camping di Gunung Prau

Puncak Gunung Prau

Aktivitas seru lainnya adalah camping di Gunung Prau. Gunung Prau termasuk destinasi wajib bagi mountain climer sejati. Lintasannya memang cukup panjang dan menantang. Namun sebanding dengan pemandangan yang kelak Anda temukan.

Di titik-titik tertentu di pundak Gunung Prau kerap dijadikan lokasi camping bagi para pendaki yang ingin me-recharge energi sebelum mendaki puncak. Pesona alam sekitar bahu Prau dijamin bikin siapa siapa aja yang pernah datang ke sini berdecak kagum. Bagaimana tidak, di malam hari saat cuaca bersahabat, kita bisa menyaksikan megahnya galaksi bimasakti di bentangan langit luas. Saat pagi kabut tak ubahnya tirai yang perlahan akan terbelah mempersilakan matahari terbit dari ufuk timur. Sungguh pengalaman yang ternilai harganya.

  1. Hunting Foto

Dataran Tinggi Dieng

Hunting foto pasti sudah masuk dalam list kegiatan Anda tatkala ingin menjajaki Dieng Plateu. Ini bisa dibilang menjadi aktivitas yang amat mudah dilakukan. Betapa tidak? Hampir di setiap langkah kaki, kita akan menemukan banyak sekali spot-spot menakjubkan yang akan sekali rugi jika tidak diabadikan lewat kamera. Apalagi bagi pecinta seni fotografi bertema landscape, di sinilah surga duniawinya.

Beberapa spot di sekitar Dieng yang biasanya jadi andalan para foto hunter antara lain kawasan Candi Arjuna, Telaga Warna, Padang Savana Dieng, Bukit Sikunir, dan Bukit Telettubies Gunung Prau.

Itulah beberapa aktivitas seru yang bisa kita lakukan dan temukan di Dieng Plateu. Ayo sempatkan diri Anda berkunjung ke Dieng Plateu untuk membuktikan betapa serunya berada di sini.

Comments