Kalau kamu mampir ke Kampung Batik Laweyan, jangan cuma lihat-lihat batik dari etalase toko saja ya. Sekali-kali cobain deh bikin sendiri. Di kampung batik paling legendaris ini, kamu bisa merasakan secara langsung serunya nyanting malam di atas kain sambil dengerin cerita seru dari para pengrajin batik yang udah puluhan tahun berkarya.
Bukan cuma motifnya yang punya makna filosofi dalam, tapi suasana kampungnya juga berasa banget nuansa Jawanya yang tenang, hangat, dan artistik. Workshop membatik biasanya tersedia di beberapa galeri batik dan sanggar. Dan kabar baiknya, hasil karya yang kamu buat bisa langsung dibawa pulang.
Buat kamu yang liburannya bareng keluarga, rombongan sekolah, atau outing kantor, aktivitas membuat batik ini bisa banget jadi momen bonding yang beda dari biasanya. meskipun kota Solo terkenal dengan suasananya yang ramai, Kampung Batik Solo ini justru kasih ruang buat slow travel dan belajar budaya lokal sambil tetap fun.
Foto Oleh: muhammadiyahsolo.com
Daftar Isi
1. Belajar Membatik Langsung dari Ahlinya
Begitu memasuki kawasan Kampung Batik Laweyan, kamu akan disambut dengan aroma malam batik yang langsung bikin penasaran. Di sini kamu nggak cuma bisa lihat batik digantung rapi atau numpuk di etalase toko. Kamu bisa langsung belajar membatik dari para pengrajin lokal yang udah puluhan tahun hidup di dunia batik.
Mulai dari teknik batik cap yang simpel sampai batik tulis yang butuh ketelatenan, semua bisa kamu coba. Biasanya, workshop ini berlangsung sekitar 1–2 jam. Kamu akan diajarin cara membuat pola, nyanting, sampai mewarnai. Jangan khawatir, semuanya dipandu dengan sabar, jadi cocok juga buat anak-anak atau orang tua.
Hasil karyamu nantinya bisa dibawa pulang dan jadi oleh-oleh Solo yang personal banget dan penuh cerita. Kalau mau ikutan, kamu tinggal datang ke salah satu rumah batik di Laweyan. Banyak yang buka workshop harian dengan harga mulai dari 30 ribuan aja sudah termasuk kain dan malam. Terjangkau banget buat pengalaman sekeren ini.
2. Berburu Batik Tulis Eksklusif Langsung di Rumah Produksinya
Salah satu alasan kenapa orang betah banget keliling Kampung Batik Laweyan yaitu karena momen belanja di sini bukan sekadar transaksi saja, tapi bakal jadi pengalaman yang penuh cerita. Kamu nggak cuma mampir ke toko, tapi masuk ke rumah-rumah produksi batik yang udah ada sejak zaman nenek moyang.
Beda banget rasanya dibanding belanja batik di tempat lain. Di sini, kamu bisa langsung lihat proses batik tulis dari awal sampai akhir. Dari gambar pola, nyanting dengan tangan, sampai pewarnaan alami yang penuh kesabaran. Nggak jarang, kamu juga diajak ngobrol langsung sama pemiliknya yang ramah dan senang bercerita.
Foto Oleh: kemenpora.go.id
Kalau kamu sempat kepo soal perbedaan Kampung Batik Laweyan dan Kauman, jawabannya juga bisa kamu temui di sini. Di Laweyan, batik cenderung lebih ekspresif dan modern, karena pengrajinnya lebih bebas berkreasi tanpa banyak aturan. Sementara di Kampung Batik Kauman, batiknya lebih klasik dan cenderung konservatif karena terikat dengan nilai-nilai keraton.
3. Foto-foto Cantik di Gang Heritage
Kalau kamu tipe yang ngak bisa liat spot estetik tanpa langsung buka kamera, siap-siap jatuh cinta sama gang-gang kecil di Kampung Batik Laweyan. Di balik suasananya yang tenang, kampung ini diam-diam menyimpan banyak sudut fotogenik yang bakal bikin feed Instagram kamu naik level.
Kamu bisa jalan-jalan di antara gang sempit dengan dinding bata merah, pintu kayu tua, jendela kaca patri, dan mural batik warna-warni yang menggoda buat difoto. Beberapa gang bahkan masih punya nuansa klasik ala rumah juragan batik zaman dulu, lengkap dengan ornamen arsitektur Indis dan langit-langit tinggi.
Waktu terbaik buat foto-foto adalah pagi sekitar jam 7–9 atau sore mulai jam 4 ke atas. Cahaya mataharinya lagi cakep-cakepnya dan suasananya masih adem. Kalau kamu datang bareng keluarga, bisa banget bikin sesi foto santai ala prewed atau potret keluarga dengan tema klasik.
4. Keliling Arsitektur Kuno Peninggalan Juragan Batik
Kalau kamu suka bangunan-bangunan tua yang penuh karakter, siap-siap dimanjain banget pas keliling Kampung Batik Laweyan. Setiap sudutnya kaya akan cerita. Mulai dari rumah-rumah besar bergaya Indis, sentuhan Eropa, sampai nuansa Jawa klasik yang bikin kamu ngerasa kayak lagi main di film zaman dulu.
Buat kamu yang baru pertama kali ke Solo, Kampung Batik Laweyan ada di di Kecamatan Laweyan atau sekitar 15 menit aja dari pusat kota Solo. Strategis banget, bisa dijangkau pakai ojek online, kendaraan pribadi, atau bahkan naik sepeda kalau kamu nginep di dekat-dekat situ.
Yang bikin spesial adalah gaya arsitektur disini gabungan antara budaya Jawa, Eropa, dan Tionghoa, lengkap dengan pintu kayu besar, ukiran detail, hingga taman kecil di halaman. Beberapa rumah masih difungsikan sebagai tempat tinggal, tapi banyak juga yang dialihfungsikan jadi butik batik, galeri, atau tempat workshop.
5. Nongkrong di Kedai Estetik
Setelah muter-muter, belajar batik, dan belanja sampai puas, saatnya kamu istirahat sejenak. Tenang, Kampung Batik Laweyan nggak cuma soal jual kain aja. Di balik suasana heritage-nya yang syahdu, ternyata ada spot nongkrong yang asik banget.
Beberapa rumah lawas di Laweyan sudah disulap jadi kafe klasik yang tetap mempertahankan arsitektur aslinya. Kamu bisa mampir buat ngopi dan beli kudapan tradisional seperti serabi solo, jadah goreng, atau roti gambang. Tentu saja tempatnya adem, tenang, dan bikin lupa kalau kamu lagi ada di tengah kota Solo.
Salah satu kafe favorit di sini menyajikan kopi tubruk khas Jawa dengan penyajian jadul yaitu pakai cangkir enamel bergambar ayam jago. Vibes-nya dapet banget buat kamu yang suka suasana slow living. Kalau kamu bawa anak-anak, biasanya ada menu yang ramah anak juga, kayak es coklat dan roti bakar.
Simak berbagai pilihan paket wisata Solo DI SINI.
6. Ikut Tur Jalan Kaki Bareng Pemandu Lokal
Di sepanjang perjalanan, kamu juga bakal diajak menyelami sejarah Kampung Batik Laweyan, yang ternyata udah ada sejak abad ke-14 dan jadi salah satu sentra batik tertua di Indonesia. Laweyan dulu dikenal sebagai kampung para saudagar batik yang punya pengaruh besar, bahkan sampai masa kolonial.
Para juragan di sini nggak cuma kaya, tapi juga aktif dalam pergerakan nasional, ada yang jadi tokoh Muhammadiyah, ada juga yang ikut mendorong kemajuan pendidikan. Jadi, saat jalan-jalan di sini kamu bukan cuma lihat batik sebagai kain, tapi sebagai bagian dari perjalanan sejarah bangsa. Tur jalan kaki ini cocok banget buat kamu yang suka eksplorasi budaya.
Kalau kamu mau pengalaman yang udah diatur rapi tanpa ribet, bisa banget cek Paket Wisata Solo Plus Belajar Membatik 2H1M dari Joglo Wisata. Di paket ini, kamu gak cuma diajak keliling Laweyan bareng pemandu, tapi juga dapet sesi belajar membatik, city tour Solo, akomodasi nyaman, plus makanan enak yang siap nemenin perjalanan kamu.
7. Kulineran Malam di Wedangan Lek Man
Tempat ini jadi spot yang pas buat menutup hari dengan cara yang paling asik. Wedangan Lek Man yang legendaris ini udah jadi andalan warga lokal dan wisatawan buat nongkrong santai sambil menikmati sajian khas angkringan yang sederhana tapi ngangenin. Di sini kamu bisa nikmatin aneka sate-satean, nasi kucing, gorengan, dan tentu saja minuman ikonik bernama Kopi Jos.
Kampung Batik Laweyan bukan sekadar tempat buat lihat-lihat kain bukan? Mulai dari belajar membatik, menyusuri gang penuh sejarah, sampai ngopi santai di rumah-rumah klasik, semuanya bikin pengalaman liburan ke Solo jadi lebih hangat dan berkesan. Yuk, eksplor lebih banyak tempat seru lainnya dengan Paket Wisata Solo bersama Joglo Wisata!
Comments