Keeksotikan 12 destinasi wisata di Tana Toraja berikut ini selalu menarik untuk ditelusuri. Mulai dari kesetiaan masyarakat adat menjaga warisan leluhur turun-temurun. Eloknya prosesi kematian yang sangat natural. Hingga eksotisme lingkungan alam berlatar sejarah peradaban manusia.

Itulah mengapa dalam rencana jalan-jalan di waktu mendatang, travelers perlu banget menghampiri 12 destinasi wisata di Tana Toraja yang luar biasa unik ini.

Sembari jelajah keindahan alam Sulawesi Selatan, nuansa kehidupan ratusan tahun dapat kamu rasakan auranya. Penduduk lokal akan selalu menyambut ramah kedatangan wisatawan dari manapun berasal, domestik maupun mancanegara.

Berikut ini lebih lengkap tentang keistimewaan 12 destinasi wisata di Tana Toraja tersebut!

1. Desa Kete Kesu

Cerita tentang uniknya sejarah desa adat tertua ini membuat banyak wisatawan penasaran, terutama turis asing. Apalagi setelah kawasan Kete Kesu ditetapkan sebagai cagar budaya dunia oleh UNESCO.

Desa Kete Kesu Toraja sangat ikonik dengan ciri rumah Tongkonan yang berjajar sangat rapi. Bentuk atapnya terkesan berwibawa karena menjulang tinggi seperti perahu. Terutama selalu ada hiasan kepala kerbau bertanduk sebagai lambang kemakmuran.

Sementara itu pada sisi lain desa terdapat gua dan kubur batu berusia 500 tahun lebih. Dalam pekuburan alam ini diletakkan peti mati, kumpulan tengkorak kepala, serta tulang rangka dari kaum bangsawan hingga sesepuh desa.

2. Museum Ne’Gandeng

Lokasinya berada di tengah sawah Desa Palangi, Kecamatan Sa’dan Balusu, Toraja Utara. Beberapa Tongkonan awalnya dibangun untuk mengenang kebaikan hati leluhur Na’Gandeng. Sekitar tahun 1994, ritual pemakaman beliau dilakukan di sini, dan pada masa sekarang, keturunan Na’Gendeng tetap mengingat prosesi pemakaman adat Toraja tersebut.

Seiring waktu Tongkonan Na’Gandeng dijadikan Museum Kebudayaan Toraja saat ini. Kita bisa merasakan suasana tenang dan alami dari persawahan asri menghijau di sekitarnya. Bahkan jika mau bermalam terdapat kamar penginapan berkapasitas 30 orang di dalam rumah Tongkonan.

3. Londa Dan Lemo

Goa Batu Londa

Berkunjung ke pekuburan dalam tebing gua sungguh membawa pengalaman langka. Kubur alam khas Londa terletak di Desa Sandan Uai, Kecamatan Sanggalangi.

Pada celah-celah guanya pengunjung akan melihat banyak peti mati, tulang belulang, tengkorak kepala manusia, dan beragam bentuk sesajen. Biasanya pula keluarga yang telah wafat akan dibuatan replika patung kayu atau disebut Tau-Tau. Patung inipun dipajang pada bagian tebing goa secara bertingkat menurut kedudukan si empunya jasad semasa masih hidup.

Tenang, seluruh sudut gua Londa tidak berbau karena tiap jasad telah dibaluri rempah atau balsam agar awet.

Tebing Makam Lemo

Selain menjenguk Londa, kamu juga bisa menilik Lemo, yaitu kuburan batu pahat berbentuk ruangan liang. Pemakaman purba tertua di Toraja ini terletak di sisi tebing batu Desa Lemo, dan dipenuhi oleh patung boneka kayu. Setiap ukiran patung menyiratkan wajah orang yang dimakamkan, seperti kaum bangsawan dan juga kepala suku.

Desa Lemo jaraknya sekitar 30 menit dari Kota Makale. Sampai di lokasi kamu masih harus trekking menuju bukit dengan melintasi sawah luas terhampar hijau. Pemandangan yang bakal manjakan mata sepanjang jalan menemukan 12 destinasi wisata di Tana Toraja.

4. Bori Parinding

Gimana ya, sensasi menjelajah situs pemakaman kuno yang sudah ada sejak tahun 1717 dan sesudahnya? Kamu yang penasaran wajib datangi Bori Parinding. Di sini terdapat makam purbakala yang mirip Stonehange di Inggris. Alkisah dahulu digunakan oleh keluarga bangsawan keturunan Nenek Ramba.

Sepanjang halaman luas Bori Parinding kita bakal melihat susunan batu-batu Menhir berbagai ukuran. Konon menhir juga dipakai sebagai tiang untuk mengikat puluhan hewan kerbau yang akan disembelih saat upacara pemakaman atau Rambu Solo digelar. Bahkan uniknya lagi tatkala pemandangan instagramable batu-batu tinggi tersebut berpadu apik dengan Rumah Tongkonan di sekitarnya.

5. Pohon Tara Desa Kambira

Salah satu keunikan yang akan membuat kamu merinding sekaligus takjub adalah tradisi ‘Passiliran’ di Desa Kambira.

Sejak zaman dahulu pohon Tarra digunakan untuk pemakaman bayi di bawah usia 6 bulan menurut prosesi adat kematian. Sedangkan pada masa kini cara penguburan di tengah badan pohon hanya dilakukan penganut kepercayaan Aluk Todolo saja.

Mengandung filosofi mendalam, pepohonan Tarra diantara rumpun bambu diyakini tepat untuk persemayaman bayi-bayi Toraja. Batang tinggi yang tegak dengan banyak getah putih diibaratkan tubuh Ibu. Sedangkan lubang pohon berdiameter 80-100 cm diumpamakan rahim bagi perlindungan sang anak meski telah meninggal.

Meski terdapat banyak jenazah bayi pada setiap liang kayu, pengunjung tetap dapat berwisata dengan tenang. Pasalnya suasana sekitar tempat pohon Tarra berada tidak pernah berbau.

6. Air Terjun Sarambu Assing

Sejuk! Jika dari 12 destinasi wisata di Tana Toraja ini kamu mencari sumber kesejukan alami, maka datanglah ke Sarambu Assing, Desa Patongloan, Kecamatan Bittuang, atau kurang lebih 40 km dari kota Makale.

Dari start awal trekking tidak sulit menjangkau air terjun setinggi 30 meter ini. Kamu hanya perlu mengikuti jalan setapak sejauh 3,5 kilometer. Udaranya masih sangat sejuk karena dikelilingi pepohonan pinus nan rimbun. Selain itu debit air terjun Sarambu Assing cukup deras dan mengalir bening dari perbukitan hijau. Pemandangan spektakuler bagi traveler alam Tana Toraja!

7. Air Terjun Tallondo Tallu

Kawasan air terjun Tallondo Tallu punya keunikan tersendiri yaitu memiliki tiga percabangan tinggi. Rimbun pepohonan menambah sejuk pemandangan alam. Pastinya cocok bagi kamu yang hobby hunting fotografi.

Salah satu cerita masyarakat sekitar yaitu soal keberadaan seorang nenek juru kunci daerah tersebut, yakni Ne’Sewa atau Indo Talondo, yang juga bersahabat dengan belut raksasa penghuni kolam besar tepat di bawah tebing air terjun Talondo.

Untuk akses menuju lokasi Air Terjun Talondu Tallu cukup mudah. Kira-kira berjarak sekitar 20 kilometer dari Ibu Kota Tana Toraja, Makale. Tepatnya di Dusun Sanik, Lembang Balepe.

8. Batutumonga

Batutumonga pada kaki Gunung Sesean kerap disebut desa menawan di atas awan. Dari lereng perbukitan tampaklah keindahan alam Toraja dengan gugusan awan spektakuler, bersanding rumah tradisional Tongkonan. Di sekitarnya terdapat makam-makam kuno yang memiliki nuansa magis. Paduan menakjubkan alam dan budaya Toraja.

Bilamana hendak berangkat dari pusat Kota Rantepao, disarankan menumpang angkutan umum dari Pasar Bolu atau gunakan mobil sewaan. Perjalanan menuju Batutumonga membutuhkan waktu 30 menit sampai 1 jam.

Salah satu guest house ekslusif untuk bermalam adalah Mentirotiku, artinya “pemandangan indah dan luas”. Saat kamu bangun pagi hari, langsung terlihat hamparan panorama lembah di bawah puncak Batutumonga yang elok.

Mau liburan ke Tana Toraja? yuk join Paket Wisata Toraja 4 Hari 3 Malam. Paket dengan fasilitas dan layanan lengkap untuk keseruan liburan anda.

9. Bori Kalimbuang

Selain Bori Parinding, wisata batu menhir juga terdapat di Bori Kalimbuang, salah satu tempat untuk menghormati para leluhur.

Terletak di Kecamatan Sesean, Kabupaten Toraja Utara, hamparan Menhir dari era megalitikum ini diperkirakan berjumlah 102 dan terdiri dari berbagai ukuran. Terlihat pula bangunan-bangunan khas Toraja di sekeliling tiang batu menhir.

Penasaran ingin merasakan sensasi budaya megalitik di Bori Kalimbuang? Jika dari Rantepao, kamu hanya perlu berkendara sejauh 5 kilometer atau sekitar 20 menit menuju Kalimbuang. Bagi wisatawan lokal tiket masuk kawasan ini dikenakan tarif Rp. 10.000 per orang.

10. Agrowisata Pango-Pango

Sembari menikmati wisata budaya seperti dalam daftar 12 destinasi wisata di Tana Toraja ini, sempatkan mampir ke puncak gunung Pango-Pango, Kecamatan Makale. Berada pada ketinggian 1.600-1.700 mdpl, pengunjung bakal menyaksikan view kaki bukit yang berkabut disertai gumpalan awan yang cantik. Apalagi latar pepohonan pinus menjulang tinggi bisa jadi spot foto keren yang instagramable banget, sembari kamu bermain ayunan gantung. Benar-benar momen luar biasa!

11. Desa Palawa

Hampir serupa dengan Kete Kesu, Palawa juga merupakan desa adat dimana terdapat banyak Tongkonan berderet rapi, bahkan usianya jauh lebih tua, sehingga termasuk dalam situs cagar budaya Tana Toraja.

Salah satu yang paling bersejarah yakni Tongkonan Palawa. Semenjak abad XI, keturunan Daru Muane secara berturut-turut membangun Tongkonan di Palawa. Sekarang ini terdapat belasan Tongkonan pada kompleks wisata Palawa. Juga masih dapat dijumpai pembuatan tenun tertua Toraja dengan motif asli.

Untuk berkunjung dari Ibukota Rantepao, travelers memerlukan waktu sekitar 30 menit menuju Desa Adat Palawa.

12. Kolam Air Limbong

Wisata alami Kolam Limbong di perbukitan bagai oase yang menyuguhkan air danau berwarna kehijauan. Panoramanya dikelilingi tebing bebatuan karang nan kokoh. Suasana hening luar biasa serasa merasuk dalam jiwa dan memberikan kesan mistik. Sungguh memukau banget!

Demikian tadi ulasan 12 destinasi wisata di Tana Toraja yang kaya dengan nilai budaya serta dikelilingi keindahan alam luar biasa. Sempatkan waktu berkunjung ya, sobat travelers!

Comments