Jogja bukan hanya dikenal sebagai kawasan terpelajar dan berbudaya. Kota ini juga populer dengan keanekaragaman desa wisatanya. Dinamakan sebagai desa wisata, karena desa tersebut memiliki magnet yang ampuh untuk menarik para pelancong untuk melakukan kunjungan wisata.

Anda yang terbiasa melakukan wisata alam dan sejarah saat mengunjungi Jogja, sangat direkomendasikan untuk menambah wawasan dengan pergi ke desa wisata. Selain akan menambah edukasi, desa wisata juga bisa menjadi tempat terbaik untuk mempelajari karya warga desa bahkan membelinya sebagai oleh-oleh.

Inilah Daftar 8 Desa Wisata Di Jogja yang Wajib Dikunjungi Saat Liburan

Supaya program kunjungan ke desa wisata bisa dilakukan dengan lebih cepat dan mudah. Pilih satu atau beberapa desa wisata dari delapan rekomendasi menarik di bawah ini:

1. Kasongan

Rekomendasi pertama merupakan Desa Wisata Kasongan yang populer sebagai desa penghasil gerabah. Warga Desa Kasongan menyulap rumah mereka menjadi toko kerajinan.

Secara administratif, desa ini berada di Kab. Bantul tepatnya di Kecamatan Kasihan. Uniknya, hasil kerajinan gerabah yang dihasilkan di desa ini benar-benar berasal dari kerja keras dan keterampilan tangan warga desa.

Keterampilan yang diturunkan oleh nenek moyang penduduk Desa Kasongan pada anak cucunya. Lalu, apa saja hasil kerajinan yang terdapat di desa ini? Jawabannya sangat banyak, mulai dari patung Budha, kendi, pot bunga, guci, celengan, anglo dan masih banyak lagi.

Meskipun dibuat dari hasil kerajinan tangan, harga yang dipatok untuk masing-masing kerajinan cukup terjangkau. Anda hanya perlu menyiapkan budget mulai dari Rp. 25 ribu.

Mayoritas para pelancong yang pergi ke desa ini akan mencari Loro Bonyo. Patung tersebut dipercaya mampu memberikan keberuntungan terutama bila ditempatkan di bagian dalam rumah.

Selain melihat galeri seni gerabah, di Desa Kasongan para pengunjung memiliki kesempatan untuk ikut membuat kerajinan gerabah sendiri. Cukup dengan membayar Rp. 50 ribu, Anda akan mendapatkan kursus kilat.

2. Manding

Bila sebelumnya adalah desa penghasil gerabah, maka kali ini adalah sentra kerajinan kulit. Hasil yang diperoleh Manding tidak kalah banyak dan berkualitas dari Cibaduyut yang terdapat di Jabar.

Warga Desa Manding sangat kreatif dan inovatif, mereka mampu mengolah kulit menjadi produk yang unik dan menarik. Bahkan warga desa berhasil membangun 40 showroom sebagai tempat produksi, galeri dan tempat belanja kerajinan kulit.

Anda yang tertarik dengan kerajinan kulit terutama jaket kulit, bisa mendapatkan produk tersebut 100% asli dari kulit dengan harga mulai dari Rp. 500 ribu. Sementara untuk sepatu kulit dijual lebih murah mulai dari Rp. 70 ribu. Desa Manding ini bisa menjadi pilihan yang cocok sebagai pusat oleh-oleh, karena hampir semua orang suka produk berbahan kulit.

3. Kotagede

Mereka yang sengaja datang ke Jogja untuk membeli kerajinan perak pasti sudah mengenal Kotagede dengan sangat baik. Desa Wisata Kotagede merupakan sentra penghasil kerajinan perak terbaik yang bisa Anda temukan di Jogja.

Tapi, tahukah Anda jika desa wisata ini ternyata menyimpan nilai sejarah tersendiri? Konon Kotagede adalah ibukota Kerajaan Islam Mataram. Jadi selain penasaran dengan hasil kerajinannya, beberapa pelancong mengunjungi desa ini untuk mengenal lebih dalam tentang sejarahnya.

4. Tembi

Tempat selanjutnya tidak kalah populer dan menarik dari tiga tempat di atas. Tempat ini bahkan mengkombinasikan antara kebudayaan Jawa dengan ketenangan, keindahan dan kesegaran alam.

Zaman dahulu, Desa Tembi dimanfaatkan oleh kerajaan sebagai tempat penitipan pangeran dan puteri raja. Di tempat ini pula, putri dan pangeran tersebut berinteraksi dengan para abdi dalam yang diberikan mandat untuk menyusui anak-anak raja maupun kerabat raja.

Desa Wisata Tembi lebih cocok dikunjungi oleh mereka yang ingin mencari ketenangan sambil mengenal kesederhanaan Jogja tempo dulu. Karena di mana pun mata memandang, yang Anda lihat adalah hijaunya hamparan sawah dan aktivitas pedesaan.

Selain menenangkan diri, ada banyak aktivitas lain yang bisa dilakukan di Desa Tembi. Warga desa akan mendampingi Anda untuk belajar membatik, menanam padi, membuat tembikar bahkan merawat dan memandikan kerbau.

5. Ketingan

Desa ini bisa dibilang sebagai desa wisata yang paling menarik karena bukannya mempopulerkan benda mati, warga desa justru mempopulerkan burung kuntul. Desa wisata burung kuntul ini mungkin tidak akan pernah ada jika kawanan burung kuntul tidak bermigrasi ke Desa Ketingan dan berkembang biak di sana.

Awalnya karena merasa terganggu, warga desa berencana untuk mengusir kawanan burung tersebut. Tapi karena terlanjur berkembang biak, warga desa kemudian memutuskan untuk menjadikan desa sebagai tempat konservasi burung kuntul di Kota Jogja.

Aktivitas yang ditawarkan di Desa Ketingan adalah mengamati aktivitas burung. Meskipun terkesan sepele, faktanya banyak pengunjung yang merasa tertarik untuk melakukan kegiatan tersebut. Yang datang ke Desa Ketingan mayoritas adalah pecinta binatang terutama aves.

6. Agrowisata Salak Pondoh

Dari namanya saja kita bisa menyimpulkan kegiatan apa yang ditawarkan dari desa wisata ini. Wisata Agro Bangunkerto merupakan desa wisata yang sebagian besar warganya mencari penghasilan dengan menjadi petani salak.

Tempat ini berada di Kampung Gadung, Kec. Turi di Kab. Sleman. Saat menapaki kawasan wisata ini, mata kita akan langsung disuguhi dengan deretan pohon salak yang menakjubkan.

Desa Wisata Agro Bangunkerto atau Agrowisata Salak Pondok pertama kali berdiri pada tahun 1989. Hingga kini tercatat terdapat 17 jenis salak yang berhasil dikembang biakkan di desa tersebut, seperti salak gading, salak manggala, salak klinting, salak madu dan lainnya.

Selain melihat pohon salak, pengunjung yang berkunjung ke desa ini memiliki kesempatan untuk membeli salak berbagai jenis. Tapi jenis salak yang paling disukai oleh pengunjung tidak lain yaitu salak super.

Karena dijual di Agrowisata Salak Pondoh, harga salak yang dipatok di tempat ini pun sangat terjangkau. Anda bisa membeli banyak salak sebagai tambahan oleh-oleh. Usahakan untuk berkunjung saat masa panen, jadi selain membeli dan melihat salah Anda bisa ikut memetik salak langsung dari pohonnya.

7. Nglanggeran

Ke kawasan Gunungkidul, Anda akan berkenalan dengan Desa Wisata Nglanggeran. Desa wisata ini menjadi wajah nyata dari perkembangan sektor pariwisata di Kab. Gunungkidul. Bahkan Desa Wisata Nglanggeran berhasil mendapatkan penghargaan dari ASEAN Community Based Tourisme sebagai Desa Wisata Terbaik I Indonesia tahun 2017.

Aktivitas pariwisata yang dilakukan warga Desa Nglanggeran sebenarnya lebih menonjolkan edukasi dan budaya. Contohnya Wisata Kampung Pitu yang dikembangkan oleh warga desa demi mempromosikan Gunung Api Purba Nglanggeran sekaligus mengedukasi masyarakat.

Selain menampilkan wisata tersebut, masih banyak program yang dijalankan oleh Nglanggeran termasuk program “Live In” Di mana siswa atau murid dipersilahkan untuk belajar langsung tentang kebudayaan dan kearifan local pada warga Desa Nglanggeran.

8. Nglinggo

Dan rekomendasi desa terakhir yakni Desa Nglinggo yang berada di Kab. Kulon Progo Jogja. Desa ini menawakan banyak atraksi seru termasuk memetik teh di kebun teh, menelusuri hutan pinus atau membeli paket off road.

Desa ini akan sangat cocok terutama bagi Anda yang suka kemah atau petualangan alam. Apalagi banyak aktivitas menentang adrenalin yang bisa dilakukan di desa ini. Agar lebih menyenangkan, dianjurkan untuk pergi secara berkelompok.

Sebelum pergi ke Desa Nglinggo ada baiknya jika Anda menghubungi warga setempat terlebih dahulu. Mengapa demikian? supaya Anda mendapatkan arahan yang tepat sehingga bisa sampai ke lokasi tanpa perlu kesasar. Meskipun sudah ada GPS, tidak ada salahnya untuk bersikap lebih tradisional dengan mencoba menjalin keakraban dengan warga desa.

Pengalaman liburan bisa diambil dari mana saja, contohnya kedelapan desa wisata Jogja yang telah disebutkan di atas. Anda yang terbiasa berlibur ala koper, hanya pergi ke tempat modern dan mewah setidaknya sekali seumur hidup harus merasakan wisata pedesaan.

Bila bingung mencari referensinya, cukup pilih salah satu dari desa wisata yang telah dijelaskan di atas. Pengalaman liburan di desa wisata akan sangat berbeda terutama bila dibandingkan dengan pengalaman liburan yang mewah dengan mengunjungi tempat-tempat wisata mahal.

Setidaknya, Anda bisa mengenal karakter desa-desa tersebut dengan baik dan lebih dekat dengan alam. Karena hampir sebagian besar desa wisata yang ada di Jogja masih menonjolkan kesan kekayaan alam yang indah

Comments